Tuesday, December 18, 2018

Penggolongan obat


PENGGOLONGAN OBAT
DOSEN PEMBIMBING :
ACHMAD KUSYAIRI S.Kep,Ns,.M.Kep


DISUSUN OLEH : 

MUTI'ATUN NAFISAH
14201.09.17042 


PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN
STIKES HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG
PADJARAKAN - PROBOLINGGO
2018


BAB 1
PENDAHULUAN
      1.1  Latar Belakang
Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses dari ahli medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. Hasil pemeriksaan akan dicatat dalam rekam medis. Rekan medis dan pemeriksaan fisik akan membantu dalam penegakkan diagnosis dan perencanaan perawatan.
Biasanya pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis, mulai dari bagian kepala dan berakhir pada ang gota gerak. Setelah kali. Dengan petunjuk yang di dapat selama pemeriksaan riwayat dan fisik, ahli medis dapat menyusun sebuah diagnosis diferensial, yakni

      1.2  Rumusan Masalah
 Berdasarkan latar belakang diatas penulis dapat menyimpulkan rumusan masalah sebagai berikut antara lain:
1)        Apa saja prinsip-prinsip pemeriksaan fisik ?
2)        Apa saja riwayat kesehatan ?
3)        Bagaimana teknik pemeriksaan fisik ?
4)        Apa saja kelainan pada rambut, kulit, dan kuku ?
      1.3  Tujuan
        Berdasarkan rumusan maasalah diatas penulis dapat menyimpulkan tujuan penulisan sebagai :
1)   Untuk mengetahui  apa saja prinsip-prinsip  pemeriksaan fisik
2)   Untuk mengetahui apa saja riwayat kesehatan
3)   Untuk mengetahui teknik  pemeriksaan fisik
4)   Untuk mengetahui apa saja kelainan pada rambut, kulit,dan kuku
      1.4  Manfaat
                  Berdasarkan latar belakang diatas penulis dapat menyimpulkan rumusan masalah sebagai berikut antara lain:
1.    Bagi  institusi Pendidikan, hasil makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan di bidang kesehatan sebagai bahan informasi.
2.    Bagi pembaca dapat mengetahui dan memahami mengenai materi Anamnesis dan pemeriksaan rambut,kulit, dan kuku.
BAB II
PEMBAHASAN
      2.1  Prinsip- Prinsip Pemeriksaan Fisik
            Si pemeriksaan harus waspada terhadap setiap lesi yang menurut pasien telah membesar atau berubah warna. Selain itu timbulnya setiap pertumbuhan baru hendaknya di perhatikan.
            Bila anda memeriksa kulit ,pemeriksaan awal dilakukan untuk meetapkan  aspek umum kulit. Perhatikan warna,kelembaban dan tekstur kulit. Perhatikan setiap perubahan warna, seperti sianosis, ikterus, atau kelainan pigmentasi.
             Lesi vaskular merah mungkin adalah ekstravasasi darah dari pembuluh masuk ke dalam kulit,  yang dikenal sebagai  petekia atau  purpura, atau angioma. Angioma adalah malformasi unsur dari cabang-cabang vaskular. Bila di tekankan kaca obyek diatas angioma, ia akan memucat. Inilah tes yang akan berguna untuk membedakan  angioma dari petekia, yang tidak akan berubah bila di tekan dengan kaca obyek
            Kelembaban yang berlebihan mungkin terdapat pada orang normal, atau orang normal, atau menyertai demam ,emosi, penyakit,neoplasma,atau hipertiroidisme. Kulit kering adalah perubahan menua normal ,tetapi dapat pula di jumpai pada miksedema,nefritis, dan keadaan akibat obat-obat tertentu. Carilah ekskoriasi, yang dapat menunjukkan adanya pruiritus sebagai perunjukk penyakit sistemik yang mendasarinya.
             Bila anda melakukan palpasi kullit,nilailah turgor dan teksturnya. Tugor jaringan adalah alat untuk secara kasar menafsir keadaan hidrasi umum si pasien .Jika kulit dahi di kerutkan dan dikendorkan kembali, ia dengan segera harus kembali normal. Seorang pasien dengan hidrasi yang menurun akan menampakkan respons yang lambat.
            Tekstur kulit serungkali sulit bagi pemeriksa kurang pengalaman untuk dinilai karena tekstur merupakan parameter yang lebih kualiatif. Kelembutan kadang-kadang disamakan dengan tekstur kulit di atas abdomen bayi.Tekstur ‘’lembut’’ kulit ditemukan pada hipopituitarisme,dan keadaan eunuchoid.  Tekstur ‘’ Keras’’ kulit terdapat pada sklerodema dan amiloidosis. Kulit mirip ‘’beluduru’’berhubungan dengan sindrom Ehlers- Danlos.

      2.2  Riwayat Kesehatan
            Riwayat kesehatan adalah ringkasan kondisi kesehaan klien mulai dari waktu lampau hingga alasan mengapa saat ini datang kepusat kesehatan. Riwayat ini meliputi hal-hal sebagai berikut:
A.       Data demografi
B.       Keluhan utama
C.       Persepsi tentang kondisi sakit saat ini
D.       Riwayat penyakit terdahulu, riwayat pembedahan, riwayat dirawat di rumah sakit.
E.        Riwayat penyakit keluarga
F.        Pengobatan yang saat ini sedang dijalani
G.       Riwayat alergi
H.       Status perkembangan mental klien
I.          Riwayat psokososial
J.          Riwayat sosiokultural
K.       Aktifitas harian (activity daily living)
a)      Nutrisi atau diet harinya dan sesudah sakit
b)      Keyakinan pola ibadah yang dimiliki sebelum dan sesudah sakit
c)      Pola aktivitas seksual yang dilakukan sebelum dan sesudah sakit
d)     yang dilakukan sebelum dan sesudah sakit
e)      Eliminasi BAK –eliminasi urine dan BAB- eliminasi alvi yang dialami sebelum dan sesudah sakit
f)       Pola istirahat dan tidur sebelum dan sesudah sakit
g)      Aktivitas dan rutinitas yang dilakukan tiap
(Oda debor., 2013)
       2.3  Tehnik pemeriksaan fisik
A.       Pemeriksaan Fisik Pada Kulit
1.      Inspeksi
a)    Lihat warna kulit klien dibawah sinar matahari. Normal nya kulit berwarna cerah merah muda hingga kecoklatan ataupun hitam. Kulit yang tidak terkena sinar matahari akan berwarna lebih terang, dan tampak pucat pada orang yang tidak pernah atau jarang terpapar sinar matahari
b)      Lihat adanya lesi pada kulit (primer ataupun sekunder)
c)      Lihat apakah kulit klien tampak berminyak
2.    Palpasi
a)    Raba permukaan kulit pada rasakan kelembapannya.
b)   Normalnya kulit teraba lembab, tetapi tidak basah.
c)    Rasakan suhu pada tubuh, normalnya tubuh aka teraba hangat.
d)   Cubit sedikit pada bagian dada, atau lengan pada bagian dalam.
e)    Turgor kulit akan kembali pada waktu <2 detik (nilai normal).
f)  Untuk mengetahui pitting edema, tekan perlahan pada daerah pretibialis, dorsum pedis, atau sakrum. Jika ditemuka pitting edema, pada area yang ditekan akan nampak bekas jari pemeriksa dan akan kembali lambat (>2 detik).
B.  Pemeriksaan fisik pada rambut
1.    Inspeksi
    Perhatikan penyebaran  rambut diseluruh tubuh, penyebaran rambut akan tampak lebih banyak pada pria dibandingkan wanita. Lihat kebersihannya, cata adanya tinea kapitis , tinea korporis,kutu, dan lain lain. Lihat warnanya,warna rambut berbeda beda tergantung suku bangsanya.
2.    Palpasi
       Rasakan apakah rambut berminyak . Tarik sedikit rambut, catat jika ada kerontokan rambut atau olopesia[rontok berlebihan.
C.  Pemeriksaan fisik pada kuku
1.    Inspeksi
a)      Perhatikan bentuk kuku dan warna dasar kuku. Normalnya dasar kuku berwarna  merah muda cerah karena mengandung banyak pembuluh darah.
b)      Sudut normal anatara kuku dengan pangkalnya adalah 160.
c)      Perhatikan sekitar kuku , apakah ada lesi atau perlukaan.

2.    Palpasi
            Tekan ujung jari untuk memeriksa capillary refill time [CRT] yaitu waktu pengisian balik kapiler. Normalnya akan kembali dalam waktu <2 detik. (De Laune dkk., 2002)
2.4    Kelainan pada rambut, kulit dan kuku
a)    Kelainan pada rambut
1.     Hirsutisme[rambut berlebihan]: 
     Keadaan dimana rambut tumbuh secara berlebihan pada kulit yang biasanya terlalu banyak memiliki rambut. 
2.    Kebotakan [ alopesia] : 
       Hilangnya sebagian atau seluruh rambut.
3.    Alopesia toksia : 
      Kerontokan rambut bisa terjadi selama 3-4 bulan setelah penyakit atau keadaan lainnya biasanya kerontoka bersifat sementara dan rambut akan tumbuh kembali. 
4.    Alopesia Areata
      Alopesia areata adalah suatu keadaan dimana secara tiba-tiba terjadi kerontokan rambut di daerah tertentu , biasanya pada kulit kepala atau janggut. Pada alopesia universalis terjadi kerontokan pada semua rambut tubuh.sedangkan pada alopesia totalis terjadi kebotakan total pada rambut kepala.  
5.  Trikotilomenia
Trikotilomenia adalah hilangnya rambut sebagai akibat dari dorongan yang kuat untuk menarik-narik rambut . Hilangnya rambut bisa membentuk suatu bercak bundar atau tersebar di kulit kepala.

b)    Kelainan pada kulit
a)    Makula : 
     Bercak berwarna kemerahan , tidak menonjol, dan ukurannya kurang dari 1cm.
     Contoh : kemerahan pada campak.
b)     Eritema : 
      Suatu bercak kemerahan yang ukurannya besar besar.
c)    Papula :  
      Suatu lesi kulit yang menonjol lebih tinggi dari sekitarnya. 
      Contoh : gigitan nyamuk
d)     Vesikula : 
      Suatu tonjolan kecil [<1 cm] berisi cairan yang berwarna jernih. 
      Contoh : cacar air, herpes.
e)    Bulla :  
     Suatu tonjolan yang cukup besar, {>1 cm ]berisi cairan berwarna jernih. 
     Contoh : pada luka bakar.
f)      Pustula : 
      Suatu tonjolan yang berisi nanah. 
      Contoh : bisul , jerawat, impetigo.
g)    Ulkus : 
      Suatu lesi kulit terbuka yang diakibatkan oleh pecahnya vesikula atau pustula.
h)    Krusta : 
      Cairan tubuh yang mengering dapat berupa serum, nanah, darah , dan lain lainnya.
i)     Ptechie :
     Bercak perdarahan yang terbatas dan terletak di epidermis kulit. 
     Contoh : Bercak perdarahan pada demam berdarah.
j)    Naevus pigmentosus :   
     Hiperpigmentasi pada suatu daerah kulit dengan batas tegas. 
     Contoh : tai lalat
k)   Hematoma: 
     Perdarahan dibawah kulit yang umumnya berukuran lebih besar dan berwarna dari
      merah.
l)     Ekskoriasi :  
     Pengelupasan epidermis pada luka lecet/abrasi.
m)  Vitiligo :
      Daerah kuliat yang tidak berpigmen/kurang dari sekitarnya . 
      contoh : Bekas luka bakar, tampak lebih putih.
n)     Ikterus: 
     warna kekuning kuninganpada kulit, telapak tangan , sklera mata yang disebabkan oleh peningkatan kadar bilirubin . sering ditemukan pada penyakit penyakit hati.

c)    Kelainan pada kuku
1.      Jari gada [ clubbing finger] :terjadi karena kondisi hipoksia dalama waktu yang lama. Sudut antara kuku dan dasarnya <180.
2.      Koilonikia [koilonychia] :bentuk kuku seperti sendok, disebabkan karena anemia dalama jangka waktu yang lama.
3.      Paronikia [paronychia] :ditandai dengan adanya edema pada dasar kuku. Diakibatkan karena trauma infeksi yang bersifat lokal.
4.      Garis beau : biasa terjadi karena infeksi yang kronis. Ditandai dengan garis transversal pada permukaan kuku.
5.      Onikomikosis :terjadi karena adanya infeksi jamur pada kuku.
6.      Onycholysis : proses terlepasnya kuku karena onikomikosis yang tidak ditangani. 


BAB III
PENUTUPAN

       3.1  Kesimpulan 
                  Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan tubuh klien secara keseluruhan atau hanya pada bagian tertentu yang dianggap perlu, untuk memperoleh data yang sistematif dan komprehensif, memastikan /membuktikan hasil anamnesa , menentukan masalah dan merencanakan tindakan keperawatan yang tepat bagi klien.
Pemeriksaan fisik mutlak dilakukan pada setiap klien, terutama pada klien yang baru masuk ketempat pelayanan kesehatan untuk dirawat, secara rutin pada klienyang sedang dirawat, sewaktu waktu sesuai kebutuhan klien. Jadi pemeriksaan fisik ini sangat penting dan harus dilakukan pada kondisi tersebut baik klien dalam keadaan sadar maupun tidak sadar.
Pemeriksaan fisik sangat penting karena sangat bermanfaat ,baik untuk menegakkan diagnosa keperawatan. Memilih intervensi yang tepat untuk proses keperawatan, maupun untuk mengevaluasi dari hasil asuhan keperawatan.
      3.2  Saran
Agar pemeriksaan dapat dilakukan dengan baik, maka perawat harus memahami ilmu pemeriksaan fisik dengan sempurna dan pemeriksaan fisik ini harus dilakukan secara berurutan, sistematis, dan dilakukan dengan prosedur yang benar.


DAFTAR PUSTAKA
Debora ,Oda 2013 proses keperawatan dan pemeriksaan fisik, jakarta : salemba medika
Bickley, Lynn S . 2008. Buku saku pemeriksaan fisik dan riwayat  kesehatan bates, jakarta .EGC
Tambunan, Eviana S .2011 panduan pemeriksaan fisik bagi mahasiswa keperawatan , jakarta : salemba medika.
Swartz ,Mark H. 2010 buku ajar diagnostik fisik[textbook of physical diagnosis] , jakarta: EGC

No comments:

Post a Comment

Penyebab Glaukoma

Glaukoma Definisi       Glaukoma adalah suatu gejala dari kumpulan penyakit yang menyebabkan suatu resultan yakni meningkatnya te...